Kamis, 23 Februari 2012

mencari potensi minihidro dengan ArcGIS

Di Sungai Walesi, ada empat minihidro yang sudah menghasilkan listrik.
Satu lagi dalam uji coba. Lalu masih ada dua lagi yang kini dikerjakan
fondasinya. Dengan demikian, pertengahan tahun depan Wamena sudah
mendapatkan sekitar 4 MW dari tujuh minihidro di Walesi. Ini pun belum
cukup. Kota Wamena terus berkembang dengan pesat. Jumlah mobil
dan motor kini sudah mencapai 10.000 buah, dua kali lipat dari pada
lima tahun lalu.

Kota Wamena ternyata jauh lebih besar daripada yang saya bayangkan.
Dan, Wamena masih terus berkembang. Ini berarti kebutuhan listriknya
terus meningkat.Karena itu, kami segera memproses listrik swasta yang
izin lokasinya. sudah diberikan oleh bupati Wamena. Yakni, minihidro 6 MW
yang letaknya sedikit di hilir minihidro milik PLN di Sungai Walesi.
Investornya, pengusaha Papua, sanggup mengerjakannya paling lama
18 bulan. Sambil menunggu Baliem-2, kebutuhan listrik Wamena sudah
akan terpenuhi 100 persen dari Sungai Walesi.

catatan kecil diatas; CEO PLN "Dahlan Iskan"
menjelajah Sorong-Bintuni-Nabire-Timika-Wamena-Digul-Merauke
-Jayapura
"Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro"

Ada beberapa langkah yang dapat digunaka untuk mencari sungai-sungai
yang potensial yang bisa di identifikasi dengan cepat dan dapat di manfaatkan
untuk pembangunan minihidro, salah satunya kita harus menggunakan alat
SIG salah satu perangkatnya atau alat bantu untuk menjalankan SIG itu
adalah ArcGis software ini kita bisa mencari sungai yang potensial sementara
ada beberapa kriteria untuk menentukan sungai yang potensial sementara
untuk lokasi minihidro diantaranya;

1. kontur ketinggian (head) > 100 M
2. alur sungai ( panjang sungai ) < 2 Km
3. daerah aliran sungai ( DAS) < 100 m2
4. diluar kawasan hutan lindung (HL) > HL
sumber Data; P.T. Fortius Green Energy

itulah kriteria awal penentuan sungai potensial sementara minihidro
untuk mendapatkan data sesuai dengan kriteria diatas kita harus
mengumpulkan data-data lokasi sesuai table attribut di bawah ini

1. Peta Dasar Rupabumi Indonesia (Tofografi)
- layer kontur
- layer sungai
- layer titik ketinggian
- layer jalan (tranfortasi)
- layer permukiman
- layer batas administrasi
- layer KWH (Tegangan Tinggi)

2. Peta Tematik
- layer status hutan
- layer jenis tanah
- layer geologi
- layer lereng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar