Jumat, 25 November 2016

pemimpin yang paling sabar dan sederhana

Al-Ahanaf Ibn Qays

Al-Ahnaf Ibn Qays ada seorang pemimpin yang sangat di hormati ia sangat sabar dan sederhana tetapi walaupun mempunyai sifat yang lemah lembut Al-Ahnaf memiliki kehormatan dan kedudukan yang  sangat mulia di mata kaumnya, meskipun beliau tidak mempunyai garis keturunan seorang pemimpin, Al-Ahnaf terlahir dari keluarga yang sangat sederhana ayah dan ibunya tidak memiliki jabatan yang terhormat dan bukan pula tokoh yang terpandang di kaumnya sehingga banyak yang menayakan kemampuan memimpin umat 

Berkali-kali orang menanyakan kepadanya tentang rahasianya kepemimpinan, di antara mereka bertanya, “Bagaimana kaum Anda menganggapmu sebagai pemimpin?” Beliau hanya menjawab, “Barangsiapa memiliki empat hal, maka dia akan bisa memimpin kaumnya dan tak akan terhalang untuk mendapatkan kedudukan itu.” Orang itu bertanya, “Apakah empat hal itu?” Beliau menjawab, “

 1. Agama sebagai perisainya, 
 2. Kemuliaan yang menjaganya, 
 3. Akal yang menuntunnya, 
 4. Rasa Malu yang mengendalikannya.”

seorang pemimpin tidak bisa kita lihat dari berapa banyak pengikutnya tapi yang lebih penting lagi seorang pemimpin harus mampu menjadikan pengikut atau bawahannya bisa menjadi seorang pemimpin yang lebih baik, karena makna pemimpin bukan hanya terbatas dengan pimpinan pemerintahan, masyarakat dan golongan kita semua adalah pemimpin baik pemimpin di keluarga dan pemimpin untuk diri sendiri dan semua itu akan di minta pertanggungan jawaban di hadapan  Sang Kholiq yaitu Alloh S.w.t semoga kita terhindar dari dan termasuk golongan orang-orang yang merugi, 

Ada beberapa sifat yang kita harus sering di hindarkan dari kehidupan sehingga kita bisa mendapatkan manfaat dalam hidup dan kehidupan yang sangat singat ini diantara sifat-sifat yang seharusnya kita hindari;
- Barangsiapa banyak bergurau akan hilang wibawanya
- Barangsiapa berlebih-lebihan dalam suatu hal, dia akan dikenal dengan kebiasaannya.
- Barangsiapa banyak bicara, banyak pula kesalahannya.
- Barangsiapa banyak salahnya, berkuranglah rasa malunya
- Barangsiapa berkurang rasa malunya berkurang pula sifat waranya
- Dan barangsiapa sedikit sifat waranya maka matilah hatinya.



Read more https://kisahmuslim.com/2965-kisah-tokoh-islam-ahnaf-bin-qais-pemimpin-bani-tamim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar