Senin, 21 November 2016

konversikan titik-titik koordinat UTM to geografi dengan cepat part1

Dalam melakukan suatu kegiatan dalam bidang pemetaan anda mungkin sering di temukan dengan tugas yang mungkin tidak sama dengan apa yang pernah anda kerjakan baik dunia pendidikan atau pelatihan pemetaan sehingga ketika anda terjun kedalam dunia kerja anda dituntu untuk berkerja secara profesional, sehingga mengharuskan untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada, contohnya ketika anda jabatan seorang surveyor dengan tugas membuat atau mengambil titik-titik koordinat dilapangan tapi ketika koordinat di ambil ternyata pada waktu di lapangan yang tersimpan hanya koordinat UTM (Universal Transver Mercator ) dan ketika itu atasan atau pengguna (user) membutuhkan koordinat geografi berdasarkan (lintang/bujur) untuk kembali ke lapangan itu hal yang tidak mungkin dilakukan lagi dari segi waktu, tenaga dan biaya juga sangat merugikan sedangkan jumlah titik-titik koordinat sampai ribuan titik, jika titik pengamatan satu sampai puluhan mungkin bisa dengan secara otomatis menggunakan software yang bisa kita jumpa oleh pengguna pemetaan sering memakainya, dan jika kita melakukan pengetikan per titik ada beberapa kendala yang harus di perhatikan salah satunya kesalahan dalam pengetikan dan kesalahan dalam penulisan antara titik satu ketitik berikutnya bisa mungkin terjadi yang di sebut human error atau kesalahan manusia, untuk itu ada beberapa tip atau trik jika anda mempunyai masalah seperti ini sehingga anda diharuskan menyelesai kegiatan ini secara cepat dan tepat juga hasilnya bermanfaat dan dapat digunakan juga di pertanggung jawabkan, dalam dunia pemetaan mungkin semua orang tidak asing lagi dengan software (ArcGis) anda bisa menggunakan software ini untuk mengkonversikan koordinat atau titik-titik UTM to koordinat atau titik-titik geografi atau sebaliknya ada beberapa langkah-langkah nya sesuaikan format dalam file excel semua titik-titiknya

semua data harus sudah di konversikan kedalam format baris dan kolom sehingga memudahkan kita untuk melakukan koreksi kesalahan setiap titik-titiknya, setelah semua di koreksi simpan file excel dangan cara file ---> save -----> tentukan namanya koordinat utm1. kembali ke menu bar di ArcGis seperti pada gambar di bawah ini;

pilih file excel yang berisi titik-titik koordinat yang masih dalam format UTM setelah terpilih baru anda tekan Add ---- artinya anda akan memasukan file excel ke dalam taskbar di sebelah ini,

 hasil nya menu taskbar sudah terisi dengan data yang dari excel di tandai dengan terisinya filed x tadi nya kosong menjadi terisi label x dan begitu selanjutnya dengan filed y tadinya kosong seperti gambar diatas sudah tertulis dengan label y, setelah terisi taskbar yang kosong anda harus mengisi proyeksinya apa data yang akan di tampilkan sehingga anda harus menentukan dengan cara tekan ------> Edit
 setelah anda memilih Edit akan keluar pilihan proyeksi - Geographi Coordinat System dan Proyeksi Coordinat System, pilih Proyeksi Coordinat System kenapa karena data yang kita ambil dalam format UTM

 coba anda perhatikan dalam gambar diatas ada yang masih tertulis (Unknown) jendela itu yang harus anda isi dengan sistem proyeksi sebenarnya sesuai data yang kita dapat kan setelah pilih utm selanjutnyanya tentukan Datum nya WGS 84 karena kita memilih diawal dalam koordinat utm sedangkan koodinat utm mempunyai dua bagian yaitu 


Kamis, 14 Januari 2016

muhassabah jum'at 15 januari 2016

diceritakan kembali untuk bahan renungan dan muhassabah sehingga kita bisa bertambah tawadu, rendah hati dan rajin bersyukur dan berbaik sangka terhadap semua keputusan yang Alloh S.w.t berikan amiiien.
sumber cerita dari : Al-Habib Muhsin Basyaiban on FB


Dikisahkan seorang ulama besar ber nama  Al Imam Fakhrul Wujud dan seorang ibu tua 



Suatu hari seorang ibu tua mendatangi rumah Al Imam Fakhrul Wujud Syeikh Abi Bakar bin Salim ra. Maksud kedatangan ibu tua itu adalah untuk memberikan semangkuk bubur gandum kepada Al Imam Fakhrul Wujud. ibut tua  itu telah membuat bubur tersebut semalam suntuk, khusus untuk diberikan kepada Al Imam Fakhrul Wujud. Ketika ibu tua itu sampai di depan pintu rumah Al Imam Fakhril Wujud, maka penjaga pintu berkata, “Ibu mau kemana?”, ibu tua itu berkata, “Aku ingin menghadiahkan semangkuk bubur ini untuk Al Imam Syeikh Abi Bakar bin Salim (Al Imam Fakhrul Wujud).” Maka penjaga itu berkata, “Wahai ibu tua , lebih baik makanan ini anda sedekahkan saja kepada para fuqara, karena setiap hari di dapur Al Imam Fakhrul Wujud selalu dipenuhi dengan sembelihan kambing dan berbagai macam makanan yang dimasak setiap harinya.” ibu tua itu pun merasa kecewa, namun menyadari apa yang telah dikatakan oleh penjaga itu, karena pastilah semangkuk bubur itu tidaklah ada artinya bagi Al Imam Fakhrul Wujud.

Ia pun kemudian pergi, meninggalkan rumah Al Imam Fakhrul Wujud. Al Imam Fakhrul Wujud adalah seorang yang memiliki firasat yang sangat tajam. Saat itu Al Imam Fakhrul Wujud sedang duduk bersama para tamunya. Tiba-tiba saja beliau keluar dan berlari untuk mengejar wanita yang tadi mendatangi rumahnya, seraya memanggil, “Wahai ibu! Apa yang engkau bawa?” Penjaga pintu itu kaget dan terheran, karena baru pertama kali ini ia melihat Al Imam Fakhrul Wujud berlari. Maka ibu tua itu berkata, “Wahai Imam, aku membawa semangkuk bubur ini, yang kubuat semalaman hanya untuk kuberikan kepadamu, namun penjagamu mengatakan bahwa semangkuk bubur ini, tidaklah berarti untukmu, karena di dapur rumahmu telah dipenuhi banyak sekali makanan yang lebih baik. Maka sebaiknya bubur ini kusedekahkan saja kepada fakir miskin.” Beliau berkata: “Wahai Ibu, maafkanlah penjaga pintu itu, karena ia tidak tau kesukaanku. Ketahuilah! Tidak ada hadiah yang lebih membuatku gembira, selain hadiah bubur darimu ini, semoga Allah membalas kebaikanmu.” Al Imam Fakrul Wujud atau Syeikh Abi Bakar bin Salim pun menerima makanan itu dengan gembira lalu Beliau memberikan kepada ibu tua itu 1000 dinar. ibu tua itupun berbunga-bunga hatinya, bukan karena uang 1000 dinar yang ia terima, tetapi karena Al Imam (Syeikh Abi Bakar bin Salim) mau menerima hadiah darinya yang tidak seberapa tersebut. Al Imam Fakhrul Wujud atau Syeikh Abi Bakar bin Salim kembali kepada penjaganya dan berkata: “Tahukah Engkau bahwa ibu tua  itu telah bersusah payah membuatkan makanan ini untukku, walaupun hanya sedikit. Maka seperti itulah keadaanku di hadapan Allahu shubhânahu wa ta‘âlâ, yang mana aku telah beribadah semampuku namun tidak ada artinya di hadapan Allah, dan jika engkau mengusir ibu tua  itu, bagaimana jika nantinya jika aku terusir dari rahmat Allah S.W.T?”
MasyaAllah Tabarakallah, betapa banyak hikmah yang dapat kita petik. Usaha dan kesusah-payahan kita dalam beribadah dan ta’at kepada Allah SWT, tidak akan pernah sia-sia. Meskipun Allah SWT tidak butuh sama sekali dengan ibadah kita, namun ingatlah bahwa kita adalah hamba yang sangat butuh kepada Allah SWT dan Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Bersyukur, Allah SWT adalah Dzat Yang Tidak Suka Menyianyiakan amal ibadah hamba-Nya. Allahumma Sholli wa Sallim ‘ala Muhammad! ALLAHU AKBAR!!!

Selasa, 11 Agustus 2015

7 langkah cepat menghitung luas wilayah dengan GPS Navigasi

Pengukuran luas area menggunakan GPS Navigasi yang mana pun sangat tidak dianjurkan karena GPS navigasi mempunyai tingkat akurasi di lapangan masih dalam kisaran 5- 15 meter. GPS 62 S Navigasi bisa dan sering digunakan untuk mengetahui luasan,panjang dan posisi koordinat suatu lokasi secara cepat dan hasilnya masih bersifat indikatif (sementara) walaupun data yang i hasilkan sudah dalam digital (geospasial), untuk mendapatkan luasansecara pasti (definitif) harus me lakukan pemetaan detil. untuk pemetaan yang lebih detil anda disarankan menggunakan GPS tipe Geodetik yang akurasinya bisa mencapai 5 mm - 10 mm. Secara standar untuk menghitung luas wilayah belum ada di dalam menu Gps Navigasi yang secara otomatis ada di menu bar, sehingga kita harus menentukan secara manual supaya masuk dalam sistem Gps Navigasi yang akan kita gunakan ini. 

langkah-langkah menggunakan GPS Map 62s garmin untuk perhitungan luas suatu wilayah

 langkah 1.

 

langkah 2.










langkah 3.

langkah 4.


langkah 5.

langkah 6.

langkah 7.




hasil kegiatan penentuan luas secara indikatif ini bisa di donwload dari Gps atau di konversikan ke shp file di sehingga bisa mengetahui luas secara cepat, thnks






Kamis, 04 Juni 2015

KEBAIKAN SEORANG SOPIR ANGKOT




Di pagi hari yang cerah di pinggi jalan banyak orang hilir mudik dengan kesibukaannya masing-masing ada yang akan pergi kerja, pasar dan ke sekolah, kami memperhatikan keanehan di pagi itu di mana ada orang tua bersama dengan anak-anaknya sedang menunggu mobil di pinggir jalan tapi semakin kami perhatikan ada beberapa angkot berhenti di depannya dan menawarkan jasa tapi aneh orang tua itu tidak naik ke mobil angkot, sudah beberapa angkot lewat dan berhenti tidak naik juga, sampai pada akhirnya ada angkot kebetulan seorang supirnya anak muda yang berpakaian rapih menawarkan jasa kembali ke orang tua itu dan terjadilah percakapan antara orang tua dan supir angkot
sopir angkot " Ibu dan anak-anak mau pergi ke mana"
jawab Ibu tua "mau ke terminal bis tapi ibu tidak punya uang untuk membayarnya"
sopir angkot "naik lah kami akan antarkan ibu ke terminal"
dan pada saat bersama di dalam mobil angkot  itu kebetulan kosong hanya ada 1 (satu) orang penumpang bapak  yang sedang memperhatikan percakapan sopir tadi yang sedang menawarkan ke ibu tua dan anak-anaknya untuk naik ke mobil angkotnya, singkat cerita berangkatlah angkot dan sampailah angkot tadi di terminal bis yang di tuju ibu tua dan anak-anak tadi, ketika turun dari angkot tak lupa ibu tua banyak mengucapkan terima kasih dan banyak mengucapkan syukur ke pada Alloh , S.W.T. yang keluar dari mulut ibu tua tadi, ternyata di zaman sekarang yang sudah semakin hilang rasa tolong menolong dan rasa empati terhadap sesama serta semua kegiatan di artikan dengan uang symbol uang bagaikan dewa masih ada ahlak dan kebaikan dari seorang sopir angkot yang walaupun berpenghasilan pas untuk kebutuhan hidupnya masih memperhatikan orang lain, tinggal penumpang bapak  yang ada di angkot sebelum ibu tua dan anak-anaknya naik angkot, dan turun juga di terminal yang sama dan menyerahkan uang 50 ribu ke sopir angkot dan berkata supir angkot tadi pak kembaliannya?  jawab bapak penumpang tadi tidak usah anggap saja itu pengganti ongkos ibu tua dan anak-anaknya tadi dan beliau berpesan  kepada sopir angkot "tebarkan lah kebaikan, perbanyak kebaikan untuk menolong orang-orang yang membutuhkan InsyaAlloh  Alloh akan datang menolong "

Nb: Cerita ini terinspirasi dan ingin share semoga jadi menambahkan keimana dan ketaqwa bagi yang membaca  dan dapat menggugah kita untuk lebih berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan kepada sesama manusia.  dengan tidak membedakan agama, warna kulit dan keturunan, karena yang paling mulia di sisi Alloh  hanya ketaqwaannya,  amiin ya robal alamin 

Kamis, 21 Mei 2015

MUHASSABAH JUMAT 22 MEI 2015

Pesan ini kami kisahkan kembali untuk muhasabah diri kami sendiri untuk selalu menyebarkan kebaikan. dari buku Falsafah Hidup orang berakal  Menurut Buya Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) memiliki tanda-tanda nyata dalam sikap dan perilakunya sehari-hari.
Pertama, orang berakal itu luas pandangannya kepada sesuatu yang menyakiti atau yang menyenangkan. Pandai memilih perkara yang memberi manfaat dan menjauhi yang akan menyakiti. Dia memilih mana yang lebih kekal walaupun sulit jalannya daripada yang mudah didapat padahal rapuh. Jadi, akhirat lebih utama bagi mereka dibanding dunia.
Kedua, orang berakal selalu menaksir harga dirinya, yakni dengan cara menilik hari-hari yang telah dilalui, adakah dipergunakan kepada perbuatan-perbuatan yang berguna, dan hari yang masih tinggal ke manakah akan dimanfaatkan. Jadi, tidak ada waktu yang digunakan untuk hal-hal yang tidak berfaedah, apalagi sampai menguliti kesalahan atau aib orang lain.
Ketiga, orang berakal senantiasa berbantah dengan dirinya. Sebelum melakukan suatu tindakan, ada timbangan yang digunakan, apakah yang dilakukannya baik atau jahat dan berbahaya. Kalau baik, maka diteruskan, jika berbahaya segera dihentikan.
Keempat, orang berakal selalu mengingat kekurangannya. Bahkan, kata Buya Hamka, “Kalau perlu dituliskannya di dalam suatu buku peringatan sehari-hari. Baik kekurangan pada agama, atau pada akhlak dan kesopanan. Peringatan diulang-ulangnya dan buku itu kerapkali dilihatnya untuk direnungi dan diikhtiarkan mengasur-angsur mengubah segala kekurangan itu.”
Kelima, orang berakal tidak berdukacita lantaran ada cita-citanya di dunia yang tidak sampai atau nikmat yang meninggalkannya. Buya Hamka menulis, “Diterimanya apa yang terjadi atas dirinya dengan tidak merasa kecewa dan tidak putus-putusnya berusaha. Jika rugi tidaklah cemas, dan jika berlaba tidaklah bangga. Karena cemas merendahkan hikmah dan bangga mengihilangkan timbangan.”
Keenam, orang berakal enggan menjauhi orang yang berakal pula. Artinya, temannya adalah orang yang berhati-hati dalam hidupnya, sehingga terjaga komitmennya dalam memegang risalah kebenaran.
Ketujuh, orang yang berakal tidak memandang remeh suatu kesalahan.
“Walaupun bagaimana kecilnya di mata orang lain. Dia tidak mau memandang kecil suatu kesalahan. Karena bila kita memandang kecil suatu kesalahan, yang kedua, ketiga, dan seterusnya, kita tidak merasa bahwa kesalahan itu besar, atau tak dapat membedakan lagi mana yang kecil dan mana yang besar.”
Kedelapan, orang yang berakal tidak bersedih hati. Buya Hamka menulis, “Orang yang berakal tidak berduka hati. Karena kedukaan itu tiada ada faedahnya. Banyak duka mengaburkan akal. Tidak dia bersedih, karena kesedihan tidaklah memperbaiki perkara yang telah terlanjur. Dan, banyak sedih mengurangi akal.”
Kesembilan, orang berakal hidup bukan untuk dirinya semata, tetapi untuk manusia dan seluruh kehidupan. Buya Hamka menulis, “Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukat buat dirinya sendiri.”

Demikianlah sembilan tanda orang berakal menurut Buya Hamka. Dan, lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa orang berakal itu hanya memiliki kerinduan kuat pada tiga perkara. Pertama, menyediakan bekal untuk hari kemudian. Kedua, mencari kelezatan buat jiwa. Dan, ketiga, menyelidiki arti hidup.
sumber berita : http://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2015/05/18/69

Rabu, 22 April 2015

" Muhassabah "

   "Melupakan jasa dan kebaikan diri (tidak boleh menghitung-hitung)"

Sudaraku semakin kita sering menggap diri banyak jasa dan banyak kebaikan pada orang lain, apalagi menginginkan orang lain tahu akan jasa dan kebaikan dari kita itu. lalu berharap orang lain menghargai, memuji dan membalasnya maka berarti kita sedang membangun penjara untuk diri kita sendiri dan kitapun sedang mempersiapkan diri mengarungi samudera kekecewaan dan sakit hati.


Semakin banyak kita berharap sesuatu dari selain Allah Swt., maka akan semakin banyak kita merasa kecewa. Karena, tiada sesuatu apapun yang dapat terjadi tanpa ijin Alloh. Sesudah mati-matian berharap dihargai makhluk namun Alloh tidak menggerakkan orang untuk menghargai, maka hati kita akan kecewa karena kita terlalu banyak berharap kepada makhluk. Belum lagi kerugian di akhirat karena amal yang dilakukan.

Selayaknya kita menyadari bahwa yang namanya jasa atau kebaikan kita terhadap orang lain, sesungguhnya bukanlah kita yang berjasa melainkan Alloh-lah yang berkehendak. Kita hanya menjadi jalan kebaikan Alloh. Menjadi jalannya saja sudah lebih dari cukup, karena jika Alloh menghendaki kebaikan itu terwujud melalui orang lain maka kita tidak akan mendapat ganjarannya.

Jadi, ketika ada seseorang yang sakit, lalu sembuh karena usaha seorang dokter. Maka, sesungguhnya Alloh yang menyembuhkan. Sang dokter hanya menjadi jalan. Seharusnya dokter sangat berterima kasih kepada sang pasien karena selain telah menjadi ladang pahala untuk mengamalkan ilmunya, juga telah menjadi jalan rezeki dari Alloh baginya. Namun, andaikata sang dokter jadi merasa hebat karena usahanya, dan menuntut penghormatan dan balas jasa yang berlebihan, maka selain memperlihatkan kebodohan dan kekurangan imannya, juga semakin tampak rendah kepribadiannya. Selain itu, di akhirat nanti niscaya dia akan termasuk orang yang merugi karena tidak mendapat pahala.



Percayalah saudaraku, bahwa kemulian dan kehormatn serta kewibawaan seseorang justru akan cemerlang seiring dengan ketulusannya menjalan tugas dengan baik, Insyaa Alloh. Alloh yang akan menghujamkan rasa cinta di hati manusia dan menuntun mereka untuk membalas dengan kebaikan pula.

Seorang guru perlu menahan diri dari ujub dan merasa berjasa kepada murid-muridnya. Karena memang kewajiban guru untuk mengajar dengan baik dan itulah rezeki bagi seseorang yang ditakdirkan menjadi guru. setiap kebaikan yang dilakukan muridna adalah berkah dari tuntunan sang guru dan akan menjadi ganjaran tiada terputurs di akhirat kelak. kita boleh bercerita tentang suka duka dan keutamaan mengajar dengan niat bersyukur bukan ujub dan takabur. 


Saudaraku, andaikata ada mobil yang mogok lalu kita  bantu untuk mendorongnya hingga mesinnya hidup dan bisa berjalan dengan baik, namun sang sopir tidak berterima kasih, jangankan membalas jalas, bahkan menengok kearahkita putn tidak sama sekali, jika kemudian kita merasa kecewa lalu menggerutu, menyumpahi dan memaki sang sopir, maka lengkaplah kerugian kita lahir bathin. Aamal kebaikan kita pun jadi tidak pun jadi tidak berpahala dalam pandangan Alloh disebabkan tidak ikhlas. 

Seharusnya yang kita yakini sebagai rezekei dan keberuntungan kita adalah takdir kita diizinkan oleh Alloh sehingga bisa mendorong mobil itu . Bayangkan andaikata ada mobil  yang mogok dan kita tidak mengetahuinya atau kita sedang sakit, lemah tidak berdaya, maka tentu kita tidak mendapat kesempatan beramal dengan mendorong mobil itu.

Contoh takdir mendorong mobil ini adalah investasi besar. Yaitu kalau dilaksanakan dengan penuh ketulusan niscaya Alloh Yang Maha Melihat akan membalasnya dengan balasan yang mengesankan. Bukankah kita tidak tahu kapan kita akan mendapatkan kesulitan di perjalanan, maka takdir beramal adalah investasi.

Oleh karena itu, mari kita bersungguh-sungguh untuk terus beramal kebajikan sebanyak mungkin dan sesegera mungkin. Setelah itu mari kita lupakan, seakan kita tidak pernah melakukannya. Cukuplah Alloh Yang Maha Melihat saja yang mengetahuinya.
Alloh Swt. pasti menyaksikan kita dengan sempurna dan Alloh pasti akan membalasnya dengan balasan yang sangat tepat baik waktu, bentuk, ataupun momentumnya. Salah satu ciri orang yang ikhlas menurut Imam Ali ra. adalah senang menyembunyikan amalannya bagai menyembunyikan aib-aibnya.

Selamat berbahagia bagi siapapun yang sangat gemar beramal dan sangat cepat melupakan jasa dan kebaikan dirinya. Percayalah hidup ini akan jauh lebih nikmat, lebih ringan, dan lebih indah. Insyaa Allah.[]

Diceritakan dan ditulis kembali dalam blog ini ada untuk muhasabah pada diri penulis sehingga selalu ingat pesan-pesan yang sering di sampaikan oleh narasumber 
 sumber data :
http://www.smstauhiid.com/lupakan-jasa-dan-kebaikan-diri-aagym/
Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

Senin, 20 April 2015

update segmen batas kecamatan dan desa di kabupaten halmahera utara

Desa atau yang disebut dengan nama lain telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk. Sebagai bukti keberadaannya, Penjelasan Pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (sebelum perubahan) menyebutkan bahwa “Dalam territori Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 “Zelfbesturende landschappen” dan “Volksgemeenschappen”, seperti desa di Jawa dan Bali, Nagari di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang,


Dalam pelaksanaannya, pengaturan mengenai Desa tersebut belum dapat mewadahi segala kepentingan dan kebutuhan masyarakat Desa yang hingga saat ini sudah berjumlah sekitar 73.000 (tujuh puluh tiga ribu) Desa dan sekitar 8.000 (delapan ribu) kelurahan. Selain itu, pelaksanaan pengaturan Desa yang selama ini berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, terutama antara lain menyangkut kedudukan masyarakat hukum adat, demokratisasi, keberagaman, partisipasi masyarakat, serta kemajuan dan pemerataan pembangunan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah, kemiskinan, dan masalah sosial budaya yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menteri yang menangani Desa saat ini adalah Menteri Dalam Negeri. Dalam kedudukan ini Menteri Dalam Negeri menetapkan pengaturan umum, petunjuk teknis, dan fasilitasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Pemerintah saat ini sangat konsentrasi terhadap desa dibuktikan adanya  Undang-Undang Tentang Desa yaitu  UU Desa No 6 Tahun 2013 Undang-undang desa di dalamnya mengatur salah satunya mengenai luasan desa. sehingga setiap kabupaten dan kota di wajibkan mempunyai data luasan wilayah desa baik secara attribute (database) dan sepasial (digital) luas masing-masing desa yang ada di kecamatan pada kabupaten dan kota. untuk membuat peta desa  memang mudah jika hanya membuat garis batas dan memetakaannya di atas kertas (hardpaper) sesuai dengan skala yang di inginkan user, apalagi dukungan teknologi sekarang semakin canggih dan banyak beredar GPS (Global Positiong System) berbagai merk/type dari harga yang sangat murah sampai yang sangat mahal sekali sesuai dengan ketelitian yang di harapkan.  Dengan GPS anda sudah bisa dengan  mudah mendapatkan gambaran posisi koordinat Waypoint (x,y), Tracking (menarik garis secara otomatis  di lapangan) batas wilayah daerah tertentu langkah selanjutnya adalah mengkoreksi koordinat hasil pembuatan peta batas yang dihasilkan oleh GPS (navigasi) dengan Peta RBI terbitan Bakosurtanal/BIG, yang harus di perhatikan dalam pembuatan peta segmen batas kecamatan/desa sebelum ploting data dan menarik batas-batas dilapangan diantaranya :

- Kenampakan detail titik (point) ; yaitu kenampakan tofografi atau rupabumi yang dapat diwakili kenampakan     detail titik, seperti lokasi ibukota kecamatan/desa, nama kecamatan, nama desa, nama kampung, gunung, titik tinggi dll.
- Kenampakan detail garis (line) : yaitu kenampakan topografi atau rupabumi yang dapat di wakili oleh detil garis (line) seperti ; segmen batas administrasi (desa,kecamatan,kabupaten), jalan, unsur hidrografi (sungai, danau,waduk).

kenampakan detil diatas sebagai panduan di lapangan untuk memudahkan dalam  pembuatan peta kecamatan dan desa.  selanjutnya kita mengajak unsur-unsur atau tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah daerah mendiskusikan mengenai segmen perbatasan mana yang di anggap sepakat jika sudah tidak terdapat perbedaan kita buatkan Berita Acara kesepakatan segmen batas diketahui oleh masing-masing pejabat desa dan diketahui Pejabat Camat setempat, jika masih ada yang tidak sepakat mengenai segmen batasnya yang masih tidak sepakat harus turun kelapangan menunjukan lokasi mana yang masih di anggap tidak sepakat dengan mengambil nilai koordinat (x,y) di lokasi yang masih tidak sepakat. beberapa contoh peta-peta segmen kecamatan dan desa di Kabupaten Halmahera Utara pembuatan peta ini di lakukan setelah melakukan kesepakatan sesuai dengan berita acara (BA) kesepakatan mengenai batas-batas desa dan kecamatan setelah itu baru mengambil koordinat (x,y) terhadap lokasi di perbatasan  yang sudah ada di berita acara (BA) kesepakatan digambarkan


"PETA WILAYAH ADMINISTRASI KECAMATAN KABUPATEN HALMAHERA UTARA"


sehingga lebih mudah untuk mengetahui jumlah desa,kecamatan dan luasan secara indikatif pada wilayah kabupaten seperti lampiran di bawah ini ;