untuk mencari sungai potensial sementara yang dapat diperuntukan
pembuatan minihidro pada lembar RBI, ada beberapa langkah yang
bisa diikuti studi kasus kita menggunakan peta digital nlp
Senin, 05 Maret 2012
Kamis, 23 Februari 2012
mencari potensi minihidro dengan ArcGIS
Satu lagi dalam uji coba. Lalu masih ada dua lagi yang kini dikerjakan
fondasinya. Dengan demikian, pertengahan tahun depan Wamena sudah
mendapatkan sekitar 4 MW dari tujuh minihidro di Walesi. Ini pun belum
cukup. Kota Wamena terus berkembang dengan pesat. Jumlah mobil
dan motor kini sudah mencapai 10.000 buah, dua kali lipat dari pada
lima tahun lalu.
Kota Wamena ternyata jauh lebih besar daripada yang saya bayangkan.
Dan, Wamena masih terus berkembang. Ini berarti kebutuhan listriknya
terus meningkat.Karena itu, kami segera memproses listrik swasta yang
izin lokasinya. sudah diberikan oleh bupati Wamena. Yakni, minihidro 6 MW
yang letaknya sedikit di hilir minihidro milik PLN di Sungai Walesi.
Investornya, pengusaha Papua, sanggup mengerjakannya paling lama
18 bulan. Sambil menunggu Baliem-2, kebutuhan listrik Wamena sudah
akan terpenuhi 100 persen dari Sungai Walesi.
catatan kecil diatas; CEO PLN "Dahlan Iskan"
menjelajah Sorong-Bintuni-Nabire-Timika-Wamena-Digul-Merauke
-Jayapura "Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro"
Ada beberapa langkah yang dapat digunaka untuk mencari sungai-sungai
yang potensial yang bisa di identifikasi dengan cepat dan dapat di manfaatkan
untuk pembangunan minihidro, salah satunya kita harus menggunakan alat
SIG salah satu perangkatnya atau alat bantu untuk menjalankan SIG itu
adalah ArcGis software ini kita bisa mencari sungai yang potensial sementara
ada beberapa kriteria untuk menentukan sungai yang potensial sementara
untuk lokasi minihidro diantaranya;
1. kontur ketinggian (head) > 100 M
2. alur sungai ( panjang sungai ) < 2 Km
3. daerah aliran sungai ( DAS) < 100 m2
4. diluar kawasan hutan lindung (HL) > HL
sumber Data; P.T. Fortius Green Energy
itulah kriteria awal penentuan sungai potensial sementara minihidro
untuk mendapatkan data sesuai dengan kriteria diatas kita harus
mengumpulkan data-data lokasi sesuai table attribut di bawah ini
1. Peta Dasar Rupabumi Indonesia (Tofografi)
- layer kontur
- layer sungai
- layer titik ketinggian
- layer jalan (tranfortasi)
- layer permukiman
- layer batas administrasi
- layer KWH (Tegangan Tinggi)
2. Peta Tematik
- layer status hutan
- layer jenis tanah
- layer geologi
- layer lereng
Rabu, 22 Februari 2012
mengukur penampang sungai dengan ArcGis Bag.II
Setelah mengetahui membuat tampilan dari peta kontur 2 dimensi
menjadi 3 dimensi dan mengoverlaykan data layer sungai kita akan
belajar bagaimana menampilkan profil memanjang pada sungai
yang terpilih
gunakan Tool yang ada di menu 3D Analsyt seperti ini;
sebelum menampilkan profil diharuskan menbatasi sungai dengan
cara mendigitasi daerah yang akan di tampilkan profilnya
klik tool
digitasi untuk mengambil data sungai yang akan di ambil data profilnya
seberapa panjang sesuai dengan kebutuhan.
menjadi 3 dimensi dan mengoverlaykan data layer sungai kita akan
belajar bagaimana menampilkan profil memanjang pada sungai
yang terpilih
gunakan Tool yang ada di menu 3D Analsyt seperti ini;
sebelum menampilkan profil diharuskan menbatasi sungai dengan
cara mendigitasi daerah yang akan di tampilkan profilnya
klik tool
digitasi untuk mengambil data sungai yang akan di ambil data profilnya
seberapa panjang sesuai dengan kebutuhan.
mengukur penampang sungai dengan ArcGis Bag.I
dengan data rupabumi digital yang di miliki selain bisa mengukur
penampang sungai,baik penampang memanjang dan penampang
melintang, seperti contoh gambar di bawah ini lokasi kabupaten
wajo di provinsi sulawesi selatan kita bisa mengetahui berapa panjang
sungai, berapa ketinggian dan berapa kemiringan sungai,
seperti gambar di bawah ini;
pertama dari data kontur (ketinggian) conversikan ke dalam
tampilan peta 3 dimensi (TIN) langkah seperti di bawah ini;
sebelum menjalankan, pastikan command menu 3 Dimensi
sudah aktif dengan cara ceklist pada toolbar
tampilan kontur dalam gambar di bawah ini 2 dimensi pastikan
bawah setiap garis kontur menpunyai nilai ketinggian yang benar
untuk mengconversikan data kontur 2 dimensi to 3 Dimensi
klik menu 3D Analsyst seperti gambar di bawah ini;
masukan nama file kontur format shp seperti yang tampil dalam
main menu jika data sudah terpenuhi command OK akan aktif
hasilnya akan tampilan seperti di bawah ini, kita sudah mempunyai
data dalam tampilan 3 dimensi
tampilkan layer sungai di atas peta tampilan 3 dimensi
sampai disini anda sudah bisa mengetahui berapa penampang sungai
yang tergambar di atas peta 3 dimensi dan anda sudah bisa menghitung
semua penampang baik itu memanjang dan melintang semua peta yang
bisa di tampilkan di atas tampilan 3 dimensi itu..........
penampang sungai,baik penampang memanjang dan penampang
melintang, seperti contoh gambar di bawah ini lokasi kabupaten
wajo di provinsi sulawesi selatan kita bisa mengetahui berapa panjang
sungai, berapa ketinggian dan berapa kemiringan sungai,
seperti gambar di bawah ini;
pertama dari data kontur (ketinggian) conversikan ke dalam
tampilan peta 3 dimensi (TIN) langkah seperti di bawah ini;
sebelum menjalankan, pastikan command menu 3 Dimensi
sudah aktif dengan cara ceklist pada toolbar
tampilan kontur dalam gambar di bawah ini 2 dimensi pastikan
bawah setiap garis kontur menpunyai nilai ketinggian yang benar
untuk mengconversikan data kontur 2 dimensi to 3 Dimensi
klik menu 3D Analsyst seperti gambar di bawah ini;
masukan nama file kontur format shp seperti yang tampil dalam
main menu jika data sudah terpenuhi command OK akan aktif
hasilnya akan tampilan seperti di bawah ini, kita sudah mempunyai
data dalam tampilan 3 dimensi
tampilkan layer sungai di atas peta tampilan 3 dimensi
sampai disini anda sudah bisa mengetahui berapa penampang sungai
yang tergambar di atas peta 3 dimensi dan anda sudah bisa menghitung
semua penampang baik itu memanjang dan melintang semua peta yang
bisa di tampilkan di atas tampilan 3 dimensi itu..........
Minggu, 19 Februari 2012
Difinisi klasifikasi layer jalan pada peta digital
layer jalan yang ada di peta RBI di klasifikasikan berdasarkan peranannya, menurut UU Nomor 13 tahun 1980, seperti
Jalan Arteri; adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan
ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
Jalan Kolektor; adalah jalan yang melayani angkutan dan atau pembagian yang
merupakan jalan menuju kesatu tempat dan atau keluar dari
satu tempat, dengan
ciri-ciri, perjalanan jarak sedang, kecepatan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Jalan lokal; adalah klas jalan yang melayani angkutan setempat, dengan
ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah
jalan masuk tidak di batasi.
Jalan Setapak; adalah klas jalan
Jalan Arteri; adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan
ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
Jalan Kolektor; adalah jalan yang melayani angkutan dan atau pembagian yang
merupakan jalan menuju kesatu tempat dan atau keluar dari
satu tempat, dengan
ciri-ciri, perjalanan jarak sedang, kecepatan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Jalan lokal; adalah klas jalan yang melayani angkutan setempat, dengan
ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah
jalan masuk tidak di batasi.
Jalan Setapak; adalah klas jalan
Rabu, 01 Februari 2012
Catchmen area dengan ArcGis
Daerah aliran sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kawasan yang dibatasi
oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan
air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara
ke danau/laut (Manan, 1979).
Daerah Aliran sungai (DAS) menurut undang-undang no.7 tahun 2004
tentang SDA DAS ; suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan dan mengalirkan yang berasal dari curah hujan ke danau atau
ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah tofografis dan
batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan.
setelah kita mengetahui pengertian DAS di atas kita bisa memetakan dan
menuangkan batas-batas kedalam tampilan peta hardcopy dan digital,
syarat utama harus mempunyai peta rupabumi yang mempunyai nilai
ketinggian (kontur) dan aliran sungai (hidrologi).
pertama ubah tampilan kontur 2 dimensi ke dalam tampilan 3 dimensi
klik create TIN from Features tampilan seperti menu di bawah ini;
oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan
air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara
ke danau/laut (Manan, 1979).
Daerah Aliran sungai (DAS) menurut undang-undang no.7 tahun 2004
tentang SDA DAS ; suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan dan mengalirkan yang berasal dari curah hujan ke danau atau
ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah tofografis dan
batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan.
setelah kita mengetahui pengertian DAS di atas kita bisa memetakan dan
menuangkan batas-batas kedalam tampilan peta hardcopy dan digital,
syarat utama harus mempunyai peta rupabumi yang mempunyai nilai
ketinggian (kontur) dan aliran sungai (hidrologi).
pertama ubah tampilan kontur 2 dimensi ke dalam tampilan 3 dimensi
klik create TIN from Features tampilan seperti menu di bawah ini;
Minggu, 29 Januari 2012
menghitung area poligon thiessen
sekarang untuk menghitung masing-masing poligon thiessen yang sudah
kita buat bisa di lakukan anda akan dapat luasan area poligon masing-masing
secara otomatis. sebelum calculate data masing-masing poligon, anda harus
sudah memiliki field kosong yang ada dalam attribute shp data tersebut
pertama panggil attribut kedalam ArcMap yang sudah terkonekssi dengan gambar
spasial tersebut caranya :
kita buat bisa di lakukan anda akan dapat luasan area poligon masing-masing
secara otomatis. sebelum calculate data masing-masing poligon, anda harus
sudah memiliki field kosong yang ada dalam attribute shp data tersebut
pertama panggil attribut kedalam ArcMap yang sudah terkonekssi dengan gambar
spasial tersebut caranya :
Langganan:
Postingan (Atom)