sekarang untuk menghitung masing-masing poligon thiessen yang sudah
kita buat bisa di lakukan anda akan dapat luasan area poligon masing-masing
secara otomatis. sebelum calculate data masing-masing poligon, anda harus
sudah memiliki field kosong yang ada dalam attribute shp data tersebut
pertama panggil attribut kedalam ArcMap yang sudah terkonekssi dengan gambar
spasial tersebut caranya :
Minggu, 29 Januari 2012
membuat polygon thiessen dengan ArcGis
Dengan software ArcGis kita mampu membuat poligon Thiessen secara otomatis
data-data seberan titik (point) yang mempunyai nilai dan koordinat proyeksi sesuai
dengan lokasi tersebut, jika data titik (point) masih dalam bentuk attribut seperti
contoh anda mendapatkan data tersebut menggunakan GPS Navigasi Garmin
konversikan data tersebut kedalam format shp terlebih dulu;
pilih Analsyst Tools dalam Arctoolbox
pilih sub menu create Thiesssen polygons masukan nilai input dan output
data-data seberan titik (point) yang mempunyai nilai dan koordinat proyeksi sesuai
dengan lokasi tersebut, jika data titik (point) masih dalam bentuk attribut seperti
contoh anda mendapatkan data tersebut menggunakan GPS Navigasi Garmin
konversikan data tersebut kedalam format shp terlebih dulu;
pilih Analsyst Tools dalam Arctoolbox
pilih sub menu create Thiesssen polygons masukan nilai input dan output
Rabu, 28 Desember 2011
Deskripsi Peta dan Jenis-Jenis Peta
Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh muka bumi yang di atas
maupun yang berada di bawah permukaan bumi dan di sajikan pada suatu
bidang datar dengan skala den proyeksi tertentu, (bidang matematis).
beberapa jenis peta secara umum dapat di katagorikan menjadi 3 (tiga) yaitu;
1. Peta Rupabumi RBI (peta Topografi)
peta yang menyajikan sebagian unsur-unsur buatan manusia seperti ( kota,
jalan, sebaran bangunan,Dam, waduk dan lainnya) serta unsur alam (sungai,danau,
ketinggian,bukit,gunung) pada bidang datar dengan skala dan proyeksi tertentu.
- peta foto/citra seperti diketahui dengan adanya kemajuan pemetaan melalui
wahana baik foto maupun satelit secara pesat saat ini, maka detail citra yang
di pakai sebagai muka peta akan menyajikan detail secara lengkap dari unsur
alam maupun unsur buatan manusia. setelah di berikan tambahan keterangan
annotasi dan lainnya, maka peta foto citra dapat di katagorikan sebagai
PetaRupabumi.
2. Peta Tematik
maupun yang berada di bawah permukaan bumi dan di sajikan pada suatu
bidang datar dengan skala den proyeksi tertentu, (bidang matematis).
beberapa jenis peta secara umum dapat di katagorikan menjadi 3 (tiga) yaitu;
1. Peta Rupabumi RBI (peta Topografi)
peta yang menyajikan sebagian unsur-unsur buatan manusia seperti ( kota,
jalan, sebaran bangunan,Dam, waduk dan lainnya) serta unsur alam (sungai,danau,
ketinggian,bukit,gunung) pada bidang datar dengan skala dan proyeksi tertentu.
- peta foto/citra seperti diketahui dengan adanya kemajuan pemetaan melalui
wahana baik foto maupun satelit secara pesat saat ini, maka detail citra yang
di pakai sebagai muka peta akan menyajikan detail secara lengkap dari unsur
alam maupun unsur buatan manusia. setelah di berikan tambahan keterangan
annotasi dan lainnya, maka peta foto citra dapat di katagorikan sebagai
PetaRupabumi.
2. Peta Tematik
peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu (Land Use,
land status, penduduk transfortasi, kawasan hutan, dll) dengan menggunakan
peta rupabumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakan informasi
tematiknya.
3. Peta Navigasi (chart)
merupakan bagian dari peta tematik dan lebih bersifat khusus hanya menyajikan
tema navigasi baik laut maupun udara. Peta navigasi ini juga mempergunakan
peta rupabumi yang telah di sederhanakan sebagai dasar untuk menyajikan
unsur-unsur navgiasinya.
Peta Rupabumi diproduksi berdasarkan pada informasi yang diperoleh pada satu kurun
waktu tertentu dan dari waktu ke waktu informasi tersebut dapat berbeda. Oleh karena
itu peta - peta yang di publikasikan harus mencantumkan tahun perolehan data dan tahun pembuatan/penerbitan.
land status, penduduk transfortasi, kawasan hutan, dll) dengan menggunakan
peta rupabumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakan informasi
tematiknya.
3. Peta Navigasi (chart)
merupakan bagian dari peta tematik dan lebih bersifat khusus hanya menyajikan
tema navigasi baik laut maupun udara. Peta navigasi ini juga mempergunakan
peta rupabumi yang telah di sederhanakan sebagai dasar untuk menyajikan
unsur-unsur navgiasinya.
Peta Rupabumi diproduksi berdasarkan pada informasi yang diperoleh pada satu kurun
waktu tertentu dan dari waktu ke waktu informasi tersebut dapat berbeda. Oleh karena
itu peta - peta yang di publikasikan harus mencantumkan tahun perolehan data dan tahun pembuatan/penerbitan.
Selasa, 13 Desember 2011
Menentukan koordinat toponimi pada unsur rupabumi
Penentuan koordinat Geografis dan UTM dilakukan secara fisik,
pada unsur-unsur rupabumi di peta, ada beberapa unsur
rupabumi di peta yang harus diketahui baik nama lokasi dan posisi
I. Unsur rupabumi yang bersifat area tertutup (polygon)
II.unsur rupabumi yang bersifat linear contohnya;
Sungai penentuan koordinatnya di tentukan di muara dan hulu sungai muara sungai
bisa di laut dan bisa juga bermuara [ada sungai yang lebih besar. hulu sungai
di tentukan pada anak sungai yang relatif lebih panjang dan lurus.
Jalan ditentukan pada ujung dan pangkal dari jalan yang bersangkutan
ini di lakukan untuk penyusunan
Lembah penentuan koordinatnya di tentukan pada ujung dan pangkal
kerapatan kontur yang ada di sekitarnya.
III. Unsur rupabumi yang mempunyai Elevasi dan Titik Tinggi
Gunung, Pegunungan, Permukiman di lapangan dapat menggunakan
altimetri dan di peta dapat di lihat nilai kontur tertinggi, Sungai jika
bermuara di laut nilai ketinggian nol dan jika bermuara pada sungai lain
dilihat nilai kontur tertinggi.
Sumber data ;
Pengumpulan nama-nama unsur rupabumi oleh; Hermayulis
Badan Koordinas Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
pada unsur-unsur rupabumi di peta, ada beberapa unsur
rupabumi di peta yang harus diketahui baik nama lokasi dan posisi
I. Unsur rupabumi yang bersifat area tertutup (polygon)
Permukiman, danau, dam, bendungan,perkebunan, hutan, dll,
yang mempunyai nama dan penting untuk dicantumkan ditentukan di tengah
(titik berat polygon). jika area (polygon) unsur rupabumi melebar ke lembar
peta lain, penentuannya adalah dengan teknik penggabungan peta-peta
(seamless) terkait kemudian baru di tentukan koordinatnya.
yang mempunyai nama dan penting untuk dicantumkan ditentukan di tengah
(titik berat polygon). jika area (polygon) unsur rupabumi melebar ke lembar
peta lain, penentuannya adalah dengan teknik penggabungan peta-peta
(seamless) terkait kemudian baru di tentukan koordinatnya.
II.unsur rupabumi yang bersifat linear contohnya;
Sungai penentuan koordinatnya di tentukan di muara dan hulu sungai muara sungai
bisa di laut dan bisa juga bermuara [ada sungai yang lebih besar. hulu sungai
di tentukan pada anak sungai yang relatif lebih panjang dan lurus.
Jalan ditentukan pada ujung dan pangkal dari jalan yang bersangkutan
ini di lakukan untuk penyusunan
Lembah penentuan koordinatnya di tentukan pada ujung dan pangkal
kerapatan kontur yang ada di sekitarnya.
III. Unsur rupabumi yang mempunyai Elevasi dan Titik Tinggi
Gunung, Pegunungan, Permukiman di lapangan dapat menggunakan
altimetri dan di peta dapat di lihat nilai kontur tertinggi, Sungai jika
bermuara di laut nilai ketinggian nol dan jika bermuara pada sungai lain
dilihat nilai kontur tertinggi.
Sumber data ;
Pengumpulan nama-nama unsur rupabumi oleh; Hermayulis
Badan Koordinas Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
Jumat, 16 September 2011
menghitung jarak permukaan terhadap peta skala 1:50.000
peta rupabumi indonesia yang lebih dikenal dengan peta RBI skalanya di gambarkan
dalam 2 (dua) tampilan yaitu dalam skala grafis dan skala numeris,
kita ambil contoh dalam peta RBI hardcopy skala numeris di gambarkan dengan
1 : 50.000, dimana mempunyai arti perbandingan jarak di peta dan jarak
di permukaan bumi sebenarnya, dengan peta yang berskala jarak permukaan bumi
sebenarnya lebih cepat diketahui, contoh;
kita mempunyai garis di peta 1 Cm pada skala 1:50.000, berapa di lapangan
1 cm x 50.000 Cm = 50.000 Cm jadi 500 meter di lapangan
lihat tabel di bawah ini
kita coba untuk menghitung suatu jarak yang ada di permukaan bumi
contoh;
jarak 5 Km pada permukaan bumi berapa jarak di peta skala 1:50.000
perhitungannya;
1 / 50000 x jarak di permukaan bumi
5 Km = 5.000 m = 500.000 cm.
1 / 50.000 x 500.000 cm = 10 cm.
jadi 5 km di permukaan bumi sama dengan 10 cm di atas peta skala 1 : 50.000
kesimpulannya semakin besar skala peta maka semakin kecil area yang tergambar,
akan tetapi semakin detil informasi yang bisa ditampilkan
dalam 2 (dua) tampilan yaitu dalam skala grafis dan skala numeris,
kita ambil contoh dalam peta RBI hardcopy skala numeris di gambarkan dengan
1 : 50.000, dimana mempunyai arti perbandingan jarak di peta dan jarak
di permukaan bumi sebenarnya, dengan peta yang berskala jarak permukaan bumi
sebenarnya lebih cepat diketahui, contoh;
kita mempunyai garis di peta 1 Cm pada skala 1:50.000, berapa di lapangan
1 cm x 50.000 Cm = 50.000 Cm jadi 500 meter di lapangan
lihat tabel di bawah ini
kita coba untuk menghitung suatu jarak yang ada di permukaan bumi
contoh;
jarak 5 Km pada permukaan bumi berapa jarak di peta skala 1:50.000
perhitungannya;
1 / 50000 x jarak di permukaan bumi
5 Km = 5.000 m = 500.000 cm.
1 / 50.000 x 500.000 cm = 10 cm.
jadi 5 km di permukaan bumi sama dengan 10 cm di atas peta skala 1 : 50.000
kesimpulannya semakin besar skala peta maka semakin kecil area yang tergambar,
akan tetapi semakin detil informasi yang bisa ditampilkan
Minggu, 17 Juli 2011
pengertian lintang, Bujur dan tinggi elipsoid
berikut akan di beberapa definisi-definisi yang berkaitan
dengan koordinat Geodetik;
Lintang ;
- Sudut yang di bentuk antara garis normal titik yang bersangkutan
dengan bidang equator.
- Mempunyai nilai antara 0 derajat (di equator) s.d. 90 derajat (di kutub)
- Nilai lintang pada belahan bumi utara bertanda positif (+)
- Nilai lintang pada belahan bumi selatan bertanda negatif (-)
Bujur ;
- Sudut yang dibentuk dari bidang meridian Greenwich sepanjang paralel
sampai ke titik yang bersangkutan.
- Mempunyai nilai antara 0 derajat s.d. 180 derajat
- Kearah timur dari meridian Greenwich disebut Bujur Timur (BT)
- Kearah Barat dari meridian Greenwich disebut Bujur Barat (BB)
Tinggi Elipsoid (h)
- jarak vertikal sepanjang garis normal elipsoid sampai ke titik
yang bersangkutan
dengan koordinat Geodetik;
Lintang ;
- Sudut yang di bentuk antara garis normal titik yang bersangkutan
dengan bidang equator.
- Mempunyai nilai antara 0 derajat (di equator) s.d. 90 derajat (di kutub)
- Nilai lintang pada belahan bumi utara bertanda positif (+)
- Nilai lintang pada belahan bumi selatan bertanda negatif (-)
Bujur ;
- Sudut yang dibentuk dari bidang meridian Greenwich sepanjang paralel
sampai ke titik yang bersangkutan.
- Mempunyai nilai antara 0 derajat s.d. 180 derajat
- Kearah timur dari meridian Greenwich disebut Bujur Timur (BT)
- Kearah Barat dari meridian Greenwich disebut Bujur Barat (BB)
Tinggi Elipsoid (h)
- jarak vertikal sepanjang garis normal elipsoid sampai ke titik
yang bersangkutan
Minggu, 03 Juli 2011
peta klas kedalaman laut pesisir dengan ArcGis (ArcMap)
dengan ArcGis kita dapat membuat peta kedalaman laut pesisir sementara
dengan cepat, karena tidak semua peta yang kita butuhkan semua tersedia
dalam bentuk digital masih banyak data-data dalam hardcopy (analog).
ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat peta kedalaman
laut sementara wilayah pesisir secara cepat dengan menggunakan ArcGis,
langkah pertama anda harus mempunyai data landsat wilayah pesisir yang
diinginkan dan data landsat sudah dalam color composit
seperti gambar di bawah ini.
dengan data landsat yang di download dari GoogleEarth kita akan coba
menampilkan peta klas kedalaman laut wilayah pesisir sementara lokasi
yang diambil pulau ini adalah gugusan kepulauan yang ada di kabupaten
Anambas Prov.Kepulauan Riau
sebelum anda melakukan proses di ArcGis sudah seharusnya data yang
akan di proses sudah ditampil dalam frame main menu di bawah ini
langkah untuk menampilkan file image,
setelah data yang akan di proses tampil aktifkan Arctoolbox
didalam sub menu Mulitvariate ada Iso Class --- masukan nama file yang
akan di proses --- JPG,Tiff,Img ---beri nama file output ekstensen .GSG
jangan lupa berikan berapa klas yang akan di buat -- 20
-- Ok--
sekarang kita sudah mempunyai file .GSG masuk dalam sub menu
Maximum Likelihood Clasification
--OK --
prosesising ok langkah selanjutnya klas-kan warna yang tampil dilayar
komputer yang mempunyai warna berbeda tetapi klas kedalamannya
sama gabungkan jadi satu klas dan seterusnya,
untuk cek di lapangan anda harus mempunyai peta kerja sementara
hasil analisa di lab. bisa menjadi dasar data yang pasti,
ArcToolbox---Spatial Analsyst Tool -- Reclass ---Recalssify
data sementara ini hanya hasil analisis di lab. anda harus kroscek
dengan data yang ada dilapangan setelah itu update data kembali
dengan cepat, karena tidak semua peta yang kita butuhkan semua tersedia
dalam bentuk digital masih banyak data-data dalam hardcopy (analog).
ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat peta kedalaman
laut sementara wilayah pesisir secara cepat dengan menggunakan ArcGis,
langkah pertama anda harus mempunyai data landsat wilayah pesisir yang
diinginkan dan data landsat sudah dalam color composit
seperti gambar di bawah ini.
dengan data landsat yang di download dari GoogleEarth kita akan coba
menampilkan peta klas kedalaman laut wilayah pesisir sementara lokasi
yang diambil pulau ini adalah gugusan kepulauan yang ada di kabupaten
Anambas Prov.Kepulauan Riau
sebelum anda melakukan proses di ArcGis sudah seharusnya data yang
akan di proses sudah ditampil dalam frame main menu di bawah ini
langkah untuk menampilkan file image,
setelah data yang akan di proses tampil aktifkan Arctoolbox
didalam sub menu Mulitvariate ada Iso Class --- masukan nama file yang
akan di proses --- JPG,Tiff,Img ---beri nama file output ekstensen .GSG
jangan lupa berikan berapa klas yang akan di buat -- 20
-- Ok--
sekarang kita sudah mempunyai file .GSG masuk dalam sub menu
Maximum Likelihood Clasification
--OK --
prosesising ok langkah selanjutnya klas-kan warna yang tampil dilayar
komputer yang mempunyai warna berbeda tetapi klas kedalamannya
sama gabungkan jadi satu klas dan seterusnya,
untuk cek di lapangan anda harus mempunyai peta kerja sementara
hasil analisa di lab. bisa menjadi dasar data yang pasti,
ArcToolbox---Spatial Analsyst Tool -- Reclass ---Recalssify
data sementara ini hanya hasil analisis di lab. anda harus kroscek
dengan data yang ada dilapangan setelah itu update data kembali
Langganan:
Postingan (Atom)