Selasa, 23 November 2010

membuat peta wilayah administrasi kecamatan kabupaten pohuwato

pemerintahan kecamatan yang terus berkembang menuntut adanya perubahan yang dapat

mendorong peningkatan prakarsa, kreativitas dan peran serta aktif masyarakat desa

dan kecamatan

sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah tentang pembentukan

Kecamatan dan Desa, sehingga di pandang perlu untuk membuat peta wilayah administrasi

yang mempunyai batas-batas kecamatan dan desa yang dapat ditampilkan baik dalam bentuk

hardcopy (paper print) maupun softcopy (digital) sehingga dapat lebih mudah dalam

menentukan kebijakan. di bawah ini hasil-hasil pemetaan wilayah administrasi kabupaten

dan pemetaan wilayah administrasi kecamatandi kabupaten pohuwato provinsi Gorontalo




daftar isi lampuiran peta batas-batas kecamatan di kabupaten pohuwato


Lampiran Peta Administrasi kecamatan kabupaten pohuwato

















contoh lampiran peta wilayah kecamatan di kabupaten pohuwato



















peta kecamatan pemekaran baru kecamatan randangan















peta kecamatan taluditi














Senin, 08 November 2010

belajar membuat video secara sederhana dengan WMM

menggunakan software bawaan dari windows sendiri, kita bisa mengedit, motong dan membuat video secara sederhana tanpa harus mengeluar kan dana yang cukup besar, dalam contoh di bawah ini kami menggunakan peta hasil analisis dari beberapa parameter-parameter yang bisa menerangkan sebaran pelapukan yang terjadi di pulau jawa baik yang masih sedang, tinggi bahkan sangat tinggi dan di sajikan dalam bentuk peta interaktip.




katalog citra landsat indonesia

dengan sedikit mengetahui katalog kita dapat mempercepat mendapatkan data yang sesuai dengan apa yang kita harapan

Senin, 06 September 2010

menentukan batas wilayah

pada pemetaa wilayah Amhar, dkk (2001) menyatakan bahwa aspek penetapan batas wilayah memiliki tiga cara yaitu :

1. batas wilayah yang dianggap paling mudah di tentukan secara alami adalah adanya unsur air
(garis tengah sungai atau Thalweq), selain air, yang juga sering di jadikan batas alam adalah
patahan bukit dimana air hujan akan mengalir ke dua arah yang berbeda. definisi ini
menguntungkan karena dengan demikian air tidak harus mengalir dari satu wilayah ke wilayah
lain selain pada sungai.

2. dengan teknologi Model Elevation Digital (DEM), patahan bukit ini bisa ditentukan secara
otomatis yaitu dengan memperhatikan arah lereng (slope) yang berarti juga arah air mengalir

3. batas wilayah ditetapkan dengan perjanjian, selain batas alam ,batas buatan dapat dibuat
dengan suatu perjanjian. batas ini bisa secara fisik kelihatan, bisa juga secara maya yang
didefinisikan secara verbal, misalnya dalam bentuk undang-undang PERDA, atau juga
perjanjian historis,satu-satunya bentuk batas dengan perjanjian yang mudah direkonstruksi
adalah batas dengan angka-angka linntang dan bujur atau elevasi tertentu.

4. batas-batas wilayah seharusnya memiliki hubungan hirarkis, baik ke atas maupun ke bawah,
dalam konteks wilayah adat - penentuan batas-batas wilayah adat, suatu komunitas
masyarakat adat memiliki dasar historis (riwayat tanah wilayah secara lisan dan atau tettulis

Selasa, 24 Agustus 2010

peta bathimetri D. I. Yogyakarta

sumber peta bathimetri dari peta Lingkungan Laut Nasional skala 1 : 500.000 Bakosurtanal dan DISHIDROS T.N.I AL di generate dengan menggunakan software Surfer dan pengolahan data akhir dengan Arcview (GIS) ver 3.1 interval kedalaman 25 meter

mengenal koordinat UTM (universal transverse mercator)

Sistem grid Universal Transverse Mercator (UTM)
Peta rupabumi Indonesia menggunakan dasar sistem UTM. Ini adalah suatu sistem grid universal yang dapat meliput seluruh dunia kecuali daerah kutub, dan didasarkan pada 60 proyeksi Transverse Mercator yang dimodifikasi, mempunyai lebar setiap 6 derajat bujur dan terbentang dari 80 derajat lintang selatan ke 84 derajat lintang utara.
Grid UTM dibagi dalam zone, masing-masing zone terdiri atas 6 derajat bujur dan 8 derajat lintang (kecuali untuk bagian yang paling utara yaitu selebar 12 derajat lintang dari 72 derajat

Rabu, 31 Maret 2010

perbedaan sistem koordinat TM3 dan UTM

Sistem Koordinat TM3 biasa digunakan oleh BPN untuk pengukuran tanah. Saya banyak menemui penggunaan sistem koordinat ini di peta-peta kadastral/hgu perkebunan. Perangkat lunak GIS import secara default tidak menyertakan sistem koordinat ini di dalam daftar sistem koordinat yang ada. Meskipun demikian, dengan mengetahui parameter-parameter TM3, kita bisa membuat sistem koordinat TM3 dengan mudah. Berikut adalah salah satu contoh pembuatan sistem koordinat TM3 di perangkat lunak ArcGIS.

Perbedaan/Persamaan TM3 dan UTM adalah

* TM3 memiliki lebar zona 3 Derajat, sedangkan di UTM satu zona memiliki lebar 6 Derajat.
* Satu Zona UTM dibagi menjadi dua zona TM3. MisalnyaUTM Zona 50 dibagi menjadi TM3 Zona 50.1 dan TM3 Zona 50.2
* Proyeksi TM3 dan UTM sama-sama menggunakan Transverse Mercator
* False Easting setiap zona di TM3 adalah 200000, sedangkan di UTM adalah 500000
* False Northing setiap zona di TM3 adalah 1500000, sedangkan di UTM adalah 10000000
* Central meridian di TM3 berbeda dengan UTM. Tetapi prinsipnya sama. Zona-zona UTM dibagia dua, meridian di setiap zona yang dibagi dua tersebut otomatis menjadi Central meridian
* Scale Factor di TM3 adalah 0,9999 sedangkan di UTM adalah 0,9996
* Latitude of Origin sama yaitu 0 (nol) derajat

Parameter TM3 bisa didownload di TM3.xls

Berbekal table parameter TM3 dalam file Excel tersebut di atas, berikutnya kita akan mecoba membuat sistem koordinat TM3 Zona 50.1 (Kalimantan Selatan). Untuk daerah lain silakan gunakan cara yang sama tapi parameter berbeda sesuai dengan file TM3.xls tersebut.

1. Buka Jendela ‘Spatial Reference Properties’. Salah satu caranya adalah dengan Double Klik pada layer (data frame) > Coordinate System

2. Klik New > Projected Coordinate System

3. Isi Nama dengan misalnya TM3 Kalsel

4. Isi Projection Name : Transverse_Mercator dengan cara memlih jendela Drop-Down

5. Isi False Easting dengan 200000

6. Isi False Northing dengan 1500000

7. Isi Central Meridian dengan 115.5 (tergantung zona, lihat file TM3.xls)

8. Isi scale factor dengan 0.9999

9. Isi Latitude of Origin dengan 0 (nol)

10. Pilih Linear Unit Name : Meter

11. Tentukan Geographic Coordinate System yang dijadikan dasar datum. Klik SELECT. Navigasi ke Coordinate Systems > Geographic Coordinate Systems > World > wgs 1984.prj

12. Setelah tombol FINISH ditekan, maka akan terbuat satu file TM3 Kalsel di CUSTOM

Anda menginginkan file Sistem Koordinat yang sudah jadi. Silakan download di TM3 Zona 50.1.prj. Simpan di direktori C:\Program Files\ArcGIS\Coordinate Systems. Secara otomatis di bawah kategori Predefined anda akan menemukan satu file sistem koordinat.

Pengguna ArcView dapat mendownload file TM3 Zona 50.1.prj. Ekstrak dan beri nama sesuai nama file SHP yang memiliki sistem koordinat TM3. Dengan menggunakan ArcView Projection Utility, file SHP tersebut secara otomatis akan memiliki sistem proyeksi TM3 Zona 50.1. Selanjutnya kita bisa mengkonversi ke sistem koordinat yang diinginkan. Jika anda pengguna TM3 Zona lain, silakan lakukan tahapan di atas. Tahapan sama, yang membedakan adalah parameter yang dimasukan. Silakan lihat file TM3.xls.